Minggu, 18 September 2011

Kahuripan Nirwana Vilage Bermasalah


Ratusan warga korban lumpur yang tinggal di Kahuripan Nirwana Village (KNV) Desa Jati dan Sumput Kecamatan Sidoarjo, melakukan aksi turun jalan.
Para korban lumpur yang ikuti skema cash and resetlement dari Minarak Lapindo Brantas (MLJ) dalam jual beli aset yang terendam lumpur itu mempertanyakan kejelasan sertifikat rumahnya yang sudah ditempati lebih dari dua tahun.
Dalam aksi ini, para warga KNV juga melakukan konvoi keliling wilayah di KNV untuk mengajak dan menjemput warga lainnya yang belum ikut bergabung dengan mereka.
Mereka konvoi keliling KNV dengan motor dan dua mobil pick yang dilengkapi dengan sound system. ”Kita ingin sertifikat rumah kita yang sudah lunas ini, segera di berikan oleh PT Mutiara Masyhur Sejahtera (MMS) selaku pengembang KNV,” tandas Drajad Kordinator warga KNV Senin (25/7/2011
Proses ganti rugi dengan rumah di Kahuripan Nirwana Vilage ini banyak warga yang sangat pesismis untuk dfapat diselesaikan oleh Lapindo. Menurut mereka dari 2000 rumah yang ditempati oleh warga baru 74 rumah yang mempunyai sertifikat.. padahal warga mendapatkan ganti rugi tersebut dengan syarat menyerahkan sertifikat rumah mereka yang terendam Lapindo
Berita terakhir berkembang Lapindo menawarkan kembali untuk korban lumpur  yang masih memiliki Asset tapi belum terbayar oleh Lapindo untuk mendapatkan penggantian asset mereka dengan di perumahan KNV. Masyarakat terjebak antara tidak tergantinya asset mereka yang terendam lumpur Lapindo atau menerima tawaran rumah di KNV
Kenyataan seperti ini yang tampak jelas warga negaranya di injak injak oleh korporasi tetapi  negara tidak bertindak membantu . Warga
Kami  menunggu turun tangan presiden untuk menyelesaikan penderitaan warga Sidoarjo

Waah  …… apa masih terdengar ?