Selasa, 21 Februari 2012

Tragis Janda Purn. POLISI Sampai Mati baru dibayar 20 % Oleh Lapindo.


Ibu Pratutik Janda Purnawirawan Polisi  Warga Jatirejo  RT 12 RW II sudah Lima tahun lebih Menunggu pembayaran penggantian asset yang terendam lumpur Lapindo dalam kondisi sakit sakitan  diantaranya sesak nafas  yang diidapnya sampai pada akhirnya meninggal dunia selasa 17 / 01 /2012  masih belum terbayar  haknya yang 80 %. 

Setelah terjadi Luberan Lumpur Panas Lapindo Sidoarjo 2006 ibu Pratutik ini tinggal sendirian di daerah Kludan Tanggulangin  beliau hidup sebatang kara karena sang suami telah meninggal tahun 2005 dan  Putera satu satunya yang juga seorang polisi  juga telah wafat pada tahun 2001 dalam tugas meyelesaikan kerusuhan masal.

Hari hari yang dilalui oleh Ibu Tutik cukup berat hidup tanpa anak dan suami dan dalam kondisi memperjuangkan miliknya yang nyaris gak dapat perhatian dari LAPINDO BRANTAS INC ./PT. Minarak Lapindo Jaya . Bahkan dari Pemerintahpun terkesan membiarkan hal inilah yang menjadi beban pikiran yang berat buat Ibu Tutik hal ini sering beliau ungkapkan dalam pertemuan PERIP( Persatuan Istri Prajurit) di wlayah Porong. 
  
Ibu Tutik ini adalah salah satu  warga yang aktif dalam Pertemuan  bulanan Istri Prajurit tiap tanggal 14 di Porong. Sebenarnya saya sering memberi tahu dia agar gak usah dipikirkan soal yang sudah terendam kalau bisa doa dan terus berdoa sajalah………. kata Ibu Muning rekan beliau yang di perkumpulan  PERIP. Tapi dianya tetap memperjuang kannya dengan ikut ikut rapat kesana kemari  . jadi ya …ngeneslah   ……………..
Ibu Tutik Juga aktif dalam perjuangan korban Lumpur Lapindo  bahkan pernah ikut dalam perjuangan menginap 3 Bulan di Depan Kantor DPRD Sidoarjo tapi semua perjuangan masih belum nampak hasilnya

Entah sampai kapan warga harus berjuang seperti ini . sementara Perpres No. 14/2007  yang menjadi  payung hukum untuk penyelesaian tidak  ada perhatian dari pemerrintah untuk melindungi hak hak warga diabaikan begitu saja oleh Lapindo/PT. Minarak Lapindo Jaya dan Pemerintah masih belum  merespon atas pelecehan Perpres 14/2007 .  Sampai kapan ?????Di Perkumpulan PERIP Wilayah Porong  sebanyak 17 orang dari 30 orang anggota. Semuanya korban lumpur Lapindo Sidoarjo.  Harapan saya Pada Pemerintah agar kami para PERIP ini diperhatikan kata Ibu Nanik.

Selamat Jalan............. Bu TUTIK ..........  Engkau adalah pahlawan korban Lumpur .
engkau wafat sebagai   Pahlawan kami korban Lumpur 
Penghormatan tertinggi dari kami


Nasib Pak Mail Siapa Yang Pikirkan

 Pak Mail Warga Jatirejo RT 11 RW II dulunya adalah buruh tani sebelum wilayah Porong habis direndam Lumpur Panas Lapindo  mengalami nasib yang juga tidak lebih baik tentang pembayaran ini . 

sudah hampir enam tahun Pak Mail Menunggu pembayaran 80 % dari Lapindo Namun  sejauh in masih Nihil.

Saya menerima 26 Juta Rupiah dari pembayaran 20 % Asset saya pada tahun 2007 ....
. 20 Juta Rupiah  saya belikan tanah dan enam Juta  Rupiah saya belikan bahan Bangunan..seadanya  Saya gotong royong dengan anak saya agar dapat membuat dan menempati rumah sebagai pengganti 

Alhamdulillah sudah berdiri namun belum diplester .....
Sekarang ini saya tinggal di daerah Pabean Kejapanan - Kec. Gempol dan aktifitas saya sekarang kerja seadanya dan menunggu Pembayaran Lapindo

Saya tidak mau di cicil cicil sebab kalau  di angsur nilai 104 Juta tidak bisa buat beli sawah. karena pasti akan habis buat biaya hidup
sampai kapan saya tetap menunggu pembayaran untuk beli sawah  dan untuk masa depan saya ujarnya

Tapi siapa yang akan Pikirkan Nasib Pak Mail ini???

diantara fisiknya yang sudah mulai renta dia tetap menunggu Sampai kapan ???? siapa yang kau tunggu.....????