Minggu, 18 Desember 2011

Info Posko


Kepada Masyarakat yang ingin mendapatkan informasi atau menyampaikan pengaduan 
bisa datang langsung ke Jalan Timur  Perlintasan Kereta Api desa Kludan Tanggulangin  Sidoarjo    
  



Datang langsung ke Posko   pada hari :   Sabtu   dan  Minggu   Jam 09.00 -14.30 WIB
                                                                  Senin   dan  Rabu        Jam 09.00 -14.30 WIB
 
                 menghubungi Telepon 0 31 -83375583   031-33045285 
                  atau   email                  :  korbanlumpur91@yahoo.com
                 Blog                              :  Suarakorbanlumpurlapindo.blogspot.com

  Pengaduan tidak dipungut biaya apapun

  syarat data data lengkap   Copy KTP  , Surat Nikah , KSK, PIJB, Kuitansi, Buku rekening Bank,
  Luas Tanah , Bangunan  / Verifikasi BPLS

Jumat, 16 Desember 2011

Lima Tahun Terendam Lumpur Rumah Suban Makin Kecil


Tsuban adalah salah satu korban diantara lebih 13 Ribu KK yang rumahnya sudah terendam lumpur. Dia adalah warga desa kedung bendo RT 07 RW lll . Besar aset Tsuban sewaktu terendam lumpur adalah sebuah rumah dengan luas bangunan  128 m2 dan luas tanah 170 m2.  tanah dan bangunan  ini adalah peninggalan orang tuanya Jika diganti dengan uang sesuai harga yang disepakati dengan Lapindo Tsuban seharusnya menerima pembayaran  senilai Rp 350 Juta lebih 

Ditemui di acara istigosah Akbar korban lumpur lapindo  8/12/2011  dia mengatakan bahwa sudah lima tahun ini  dia menunggu pembayaran atas asetnya yang hilang yang harusnya sudah diterima sejak tahun 2008 yang lalu.  Tsuban adalah korban yang sampai saat ini belum  mendapatkan pembayaran yang 80 % nilai asetnya 

Sejak pambayaran uang muka 20 % tahun 2007 sampai sekarang tidak lagi menerima pembayaran apapun dari lapindo

Waktu itu saya menerima pembayaran 20% sebesar Rp 65 Juta lebih, dan Alhamdulillah pada waktu itu istri saya waspada dan lansung membeli rumah dengan luas Bangunan 50 m2 seharga Rp 65 Juta tersebut di daerah kejapanan bahkan transaksi pembelian rumah tersbut  di Bank Mandiri sewaktu saya terima Transfer pembayaran 20% dari Lapindo

kalau saja waktu itu saya salah pilih, uang ini untuk membeli motor atau kepeluan lain,  saya tidak tahu apa yang terjadi, saya pasti sudah lima tahun ini tidak punya rumah 

saya  berharap kepada pihak pihak yang berwenang janganlah di perpanjang menunda nunda apa yang menjadi hak kami, sesungguhnya selama lima tahun ini kami sudah sangat menderita apalagi tempat kerja saya juga sudah terendam lumpur

Saya mohon dengan sangat pada Bapak Presiden SBY bantulah kami ini………..,   Pak Presiden,  kami dibohongi Lapindo ……… kami dikhianati ………….. bahkan  MLJ pernah mengancam tidak membayar, Pak Presiden kami menggantungkan  harapan kami pada Bapak

Dan semoga Istigosah hari ini dikabulkan Allah SWT   
 

Minggu, 11 Desember 2011

PT LAPINDO (PT MMS) Menyelesaikan Masalah Dengan Masalah

Kesulitan Lapindo Brantas Inc.  menyelesaikan ganti rugi dengan warga Korban Lapindo salah satu perusahaan yang terafiliasi dengan Lapindo yaitu PT Mutiara Mansyur Sejahtera ( PT MMS) selaku pengemban perumahan Kahuripan Nirwan Vilage ( KNV)  yang diperuntukkan ribuan korban Lumpur Lapindo.dimana PT MMS akan menggunakan sertifikat yang menjadi hak warga korban Lapindo menjadi jaminan untuk kredit 600 M kepada Bank Jatim . Jika kredit dengan jaminan sertifikat tanah dan rumah warga KNV ini terjadi  maka dapat dipastikan telah ada  pat gulipat antara MLJ dan Bank Jatim. hal ini harus diwaspadai mengingat hingga saat ini  ribuan sertifikat warga yang menghuni perumahan KNV belum juga diserahkan ke warga .

Sertifikat tersebut harusnya sudah diserah terimakan pada warga sesuai perjanjian , karena  antara waga dan Lapindo setelah terjadi proses  jual beli secara tunai atas perumahan tersebut.

Apabila kredit itu dikucurkan dengan jaminan lahan yang dikuasai oleh PT MMS yang masih menjadi  milik warga penghuni KNV.  Maka  Bank Jatim memberikan kredit kepada pihak yang salah . karena secara hukum sertifikat rumah dan lahan yang sekarang dikuasai oleh MMS adalah milik warga korban lumpur Lapindo yang saat ini masih belum diserahkan sertifikatnya  yang saat ini sangat ditunggu dan dituntut untuk segera diserahklan kepada warga

Dari pembicaraan beberapa warga di  KNV bahwa tidak seharusnya Bank Jatim menerima pengajuan kredit dengan jaminan sertifikat mereka oleh karena itu mereka mengharap agar penjaminan tidak menggunakan sertifikat tanah dan rumah yang menjadi milik warga

mengingat Bank Jatim adalah Badan Usaha Milik Daerah sebaiknya Bank Jatim berhati hati dalam berhubungan dengan pihak lapindo dan meneliti dengan cermat proses pengajuan  kredit tersebut dan tidak disalah gunakan peruntukannya karena pengelolahan Bank Jatim menggunakan uang Negara ( BUMD).

Selasa, 29 November 2011

Blokir Di Porong Bubar Setelah Bupati Tanda Tangan Kesepakatan

Demonsrasi Korban Lumpur Lapindo Yang mengakibatkan Lumpuhnya aktifitas Ekonomi di Jatim dalam Demo besar ini terbagi menjadi 2 kelompok kelompok ke satu adalah mereka yang menuju arah ke Surabaya yang terdiri dari 2 Ribu warga korban lumpur Lapindo . Mereka berunjuk rasa ke kantor Gubernur Jatim dan kelompok kedua yang terdiri dari sekitar 100 Warga  Porong untuk menggelar doa bersama dan menutup Akses Jalan raya Porong  bahkan tindak lanjut warga ini Menutup Jalan Kereta Api, Senin (28/11) . tujuan kelompok kelompok ini adalah satu yaitu  menuntut penyelesaian  ganti rugi yang sudah lima tahun ini  masih terkatung katung . Kontan Jatim mengalami kelumpuhan ekonomi sekitar lima Jam. Sebelum berangkat, mereka warga berkumpul di Desa Renojoyo,

warga berangkat ke Surabaya ini menggunakan ratusan motor, 15 mobil pribadi, 25 truk Pengangkut  dan dua unit truk sound system untuk, Waduuuuh   ............. Repot Aku rek kata pak polisi yang mengatur jalan raya perjalanan mereka

Sementara warga yang menunggu di jalan raya porong melakukan orasi yang isinya dituntaskan hak hak mereka yang telah terendam, doa bersama, Menyanyikan Lagu Indonesia Raya, dan Lagu Maju tak gentar

Rrupanya Demo yang menutup akses Porong ini rupanya tidak akan berhenti Walaupun pejabat Pemprov Asisten III Sekdaprov Jatim, Eddy Purwinanto Jatim mencoba menghentikan mereka dengan memberikan penjelasan. Namun korban lumpur  yang berdemo ini tidak menghiraukan penjelasan pejabat tersebut. baru sekitar pukul 14.00 setelah bupati Sidoarjo bersedia menemui demonstran untuk berdialog

dalam dialong yang cukup tegang diantara kemacetan lalu lintas dan buntunya rel kereta api  akhirnya tercapai kesepakatan Bupati menerima menanda tangani kesepakatan yang disodorkan demonstran

kesepakatan ini akan kami pantau sejau mana akan dilaksanakan ujar H. Abd. Fatah

Suara DPR Tak Terdengar


Demo Besar  yang dilaksanakan oleh korban Lapindo yang mengakibatkan tertahannya aktifitas lalu lintas sampai 5 jam di jalan arteri porong. kemacetan tersebut keselatan terpantau sampai kawasan Apolo Kejapanan dan kebarat melalui Tol  sampai kawasan sidoarjo di cemengkalang bahkan sampai jalan Suko. Luarbiasa akibat demo  kerugian ini harus ditanggung oleh banyak pihak yang tidak ada sangkut pautnya dengan Lapindo Barang dan Jasa tidak terkirim , bahkan mereka yang dalam kondisi sakitpun gagal terangkut menuju tempat pengobatan

Seperti Sudah diketahui banyak pihak bahwa proses pembayaran yang dillakukan lapindo kepada korban luapan Lumpur semakin jelek kinerjanya dan sudah selama 2011 ini Lapindo makin Lalai. Rupanya keluhan keluhan warga ini semakin lirih terdengar. berbagai cara penyampaian keluhan sangat tidak efektif, dengan cara apapun sudah tidak bisa. dan rupanya mereka yang berwenag memang sudah tidak ada yang peduli dengan penderitaan korban lapindo

Harap diketahui untuk semua yang berwenang bahwa kejenuhan warga korban Lapindo sudah memuncak  semua cara telah ditempuh oleh korban Lapindo namun hasilnya masih nol dengan kemenangan dipihak Institusi yang bernama M L J  suara mereka amat kuat gaungnya dan amat kuat eksekusinya sementara suara korban tak terdengar dan makin tak berdaya menghadapi sepak terjang   M L J 

Penindasan telah terjadi ……. Kerugian  sudah jelas terjadi …….. keresahan masih berlanjut tak tampak solusi , Lima tahun enam bulan telah terlewati  tapi suara dari Parlemen / Dewan yang seharusnya menyampaikan tangisan korban belum terdengar  gaungnya. Apa Bapak Bapak anggota Dewan tidak pernah membaca  surat kabar, menonton TV atau membaca surat surat dari kami korban Luapan Lumpur? 

Bapak Bapak Dewan yang terhormat jangan bepangku tangan, jangan diam seribu bahasa saatnya Bapak Bapak untuk bersuara dan Bertindak  semua warga korban menunggu kerja anda

Minggu, 20 November 2011


Sungguh diluar perkiraan Pak Salamun kalau ternyata Luapan Lumpur Lapindo membuatnya menjadi semakin miskin

Bapak salamun ini adalah Warga Desa Jatirejo RT 11 Kec. Porong ini. yang lima tahun lalu petani pemilik sepetak tanah sawah sewaktu lumpur panas menyembur Area jatirejo ini terdampak langsung oleh luapan lumpur Lapindo aset kepemilikannya dilindungi pleh perpres 14 / th 2007 dimana area ini adalah tanggung jawab Lapindo untuk mengganti aset warga yang hilang, Walaupun perjuangannya sudah mencapai puncak perjuangan untuk mendapatkan kembali hak asetnya atas tanah sawah satu satunya yang dimiliki tapi sampai sejauh ini tidak pernah terelaisasi apa yang jadi miliknya.

Pak salamun ini pernah ikut demo didepan kantor DPRD TK II Sidoarjo selama 70 hari di emperan gedung dewan tapi semua upayah ini masih nol besar hasilnya,


Boleh saja Aburizal Bakrie mempropagandakan bahwa semua sudah lunas. Tapi pak Salamun ini masih belum mendapatkan hak atas tanah sawah yang dimilikinya dalam kesempatan saya berwawancara dengan beliau menjawab tanah sawahnya seluas 1560 m2 dengan atau senilai Rp 150 Juta tapi sampai lima tahun ini tidak pernah terbayar bahkan dicoba ditanyapun oleh Lapindo tidak pernah.

Saat ini aktifitas pak salamun setelah tanah sawanya hilang sudah tidak jelas lagi karena sawah seluas 1560 m2 itu adalah satu satunya aset yang dimilikinya untuk bekerja sebagai petani.

Sekarang pak salamun harus mengadu kemana? Semua jalan sudah dilewati

Wahai para berwenang dengarkanlah suara pak Salamun

Tetesan airmata yang mengalir dari korban lumpur sudah terlalu banyak, saatnya para berwenang untuk bertindak selamatkanlah nasib orang kecil seperti ini. Mereka sangat menanti tindakan nyata. Wahai Aburizal bayarlah pak Salamun dia sangat tertindas oleh gemuruh panasnya lumpur. Semoga terketuk


Selasa, 08 November 2011

SERUAN BERSATU SELURUH KORBAN LUMPUR LAPINDO

Kyai Fatah menghimbau kepada seluruh korban luapan Lumpur Panas Lapindo untuk bersatu dalam memperjuangkan hak yang belum terselesaikan oleh Lapindo Brantas Inc. / PT Minarak Lapindo Jaya Sebagi mana yang ada di lapangan korban Lumpur Lapindo terpecah pecah dalam kelompok kepentingan sehingga perjuangan yang selama ini di lakukan tidak mendapatkna hasil yang memuaskan. Tetapi asumsi yang ada pada masyarakat bahwa penyelesaian ganti rugi yang terjadi selama ini sudah memuaskan. Bahkan kebijaksanaan pemerintah tampaknya lebih banyak berpihak pada Lapindo Brantas Inc. sehingga penyelesaian ganti rugi tidak berjalan sesuai Perpres 14 / 2007 sehingga lima tahunpun masih banyak warga yang belum terselesaiakan dan terlupakan. Anjuran ini ditujukan kepada semua kelompok korban Lumpur Lapindo agar lebih terfokus dalam menyatukan langkah perjuangan untuk kepentingan semua korban Lumpur Lapindo Hal yang paling diharapkan dari para korban Lumpur Lapindo adalah kesungguhan Pemerintah untuk dapat segera menyelesaikan persoalan ganti rugi yang tidak terselesaikan Harapan yang paling realistis ,actual, dari masyarakat Korban Lumpur Lapindo yaitu pemerintah segera mengambil alih penyelesaian ganti rugi yang dilaksanakan MLJ diikuti evaluasi kinerja  BPLS yang selama ini kurang berpihak pada korban Lumpur Lapindo Semoga Paparan ini dapat menjadi perhatian banyak kalangan
Kyai Fatah juga menyarankan korban Lumpur Lapindo diarea terdampak juga tidak segan untuk menyampaikan aspirasinya di posko Korban Lumpur Lapindo yang terletak di timur perlintasan Kereta Api Jalan Raya  Tanggulangin

Idu Adha 1432 H di Tanggul Lumpur Lapindo


Sidoarjo - Sekitar seratus lima puluh warga Korban lumpur Lapindo pada hari minggu pagi 6 Nopember 2011 menggelar aktifitas Shalat Idul Adha 1432 H diatas tanggul sebelah barat penahan lumpur Lapindo di Desa Ketapang Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo. Sholat ied ini diikuti oleh warga yang terkena dampak lumpur Lapindo dari empat keluraha : Jatirejo , Siring , Kedung Bendo, dan Reno Kenongo kawasan

shalat idul Adha ini dipimpin oleh imam Kyai Haji Maskyur. , dimulai dari bacaan tahlil, tahmid dan takbir dengan
Ratusan korban Lumpur Lapindo ini melakukan shalat, mulai dari bacaan takbir, tahmid dan tahlil dengan dipimpin oleh imam Kyai Haji Maskyur.

khotbah Sholat Id disampaikan oleh khotib Kyai Haji Abdul Fatah Hambaly menngatakan  bahwa menunggu lebih dari lima tahun untuk penyelesaian ganti rugi asset warga korban lumpur Lapindo adalah waktu yang terlalu lama dalam penantian ini sepertinya tidak tahu kapan dapat dituntaskan ganti rugi mereka dalm penantian ini sangat banyak warga yang meninggal

"Kyai Haji Abdul Fatah menyampaikan bahwa shalat ini juga menunjukkan kepada Abu Rizal Bakrie dan pemerintah tahu bahwa banyak warga korban Lumpur Lapindo yang pembayarannya Belum selesai
dan mereka membiarkan persoalan dan menganggap selesai .


KH Abdul Fatah adalah pemimpin pondok pesantren At Tahzib, Kedung Bendo, Sidoarjo yang telah tenggelam lumpur lapindo. Mereka berharap Aburizal Bakrie atau Ical segera melunasi tanggung jawabnya pada  korban Lumpur Lapindo. Jika persoalan lapindo telah selesai itu pernyataan bohong. Warga mengaku belum menerima pelunasan ganti rugi tersebut.

Kamis, 13 Oktober 2011

Korban Lumpur Menunggu Kedatangan Ical

Beberapa korlap dan ibu Ibu korban lumpur Lapindo  hari ini  kamis 13/10/2011berkumpul di Pendopo kabupaten Sidoarjo sejak pukul 17.00 mereka menunggu kedatangan Bp. Abu Rizal Bakrie di Sidoarjo
Pasalnya para warga korban lumpur ini mandapat informasi kalau hari ini peringatan HUT Golkar ke 47 akan dihadiri ketumnya Bp. Ir.  Aburizal Bakrie mereka hendak mempertanyakan berbagai hal sehubungan dengan penyelesaian Lumpur Lapindo yang berlarut larut tanpa ada kepastian
Kalau saya mau Tanya soal kapan saya dibayar mas, sudah 5 tahun Lumpur saya belum dibayar 80 % nya itupun kalau boleh Tanya sama panitianya perayaan ini kata Bu Wiwik koordinator dari desa Jatirejo.
Sementara itu H, Fatah mengatakan hendak menyampaikan surat ke Bp Ical, saya mohon Partai Golkar menerima Dana Talangan yang pernah ditawarkan Pemerintah. Kalau Partai Golkar mempunyai slogan suara Golkar adalah suara Rakyat, kami sebagai rakyat yang sudah lima tahun menahan berbagai persoalan sehubungan semburan lumpur minta agar Golkar mendengarkan aspirasi kami, jika kami amati selama ini Partai Golkar cenderung menolak terhadap apapun yang berhubungan dengan korban lapindo. Kami juga ingin menyampaikan bahwa dana Talangan yang pernah digulirkan sudah mendapat dukungan penuh dari Pansus Lumpur Lapindo jadi untuk apa Golkar tidak menyambut penyelesaian yang sebetulnya terbaik bagi Golkar dan ketumnya.
Namun setelah menunggu lama Ibu Ibu dari porong ini meninggalkan pendopo Kab Sidoarjo setelah mendengar berita bahwa sang Ketum Partai Golkar yang juga pemilik Lapindo Brantas ini batal menghadiri acara HUT yang sedianya menghadirkan Ketum Golkar tersebut. Beliau diwakili oleh Ketua DPD Partai Golkar Jatim Martono
Lalu bagaimana dengan suratnya pak Haji ?  Saya kirim lewat pos saja semoga sampai dan diperhatikan
Waah Pak Ical Batal “ Turun Gunung “ di Sidoarjo  kenapa Pak ?  Sidoarjo Lumbung suara Loh………
Warga Sidoarjo juga mau dengar Visi Misi Golkar di Pusat Pusaran Lumpur seperti apa gitu???

Minggu, 18 September 2011

Kahuripan Nirwana Vilage Bermasalah


Ratusan warga korban lumpur yang tinggal di Kahuripan Nirwana Village (KNV) Desa Jati dan Sumput Kecamatan Sidoarjo, melakukan aksi turun jalan.
Para korban lumpur yang ikuti skema cash and resetlement dari Minarak Lapindo Brantas (MLJ) dalam jual beli aset yang terendam lumpur itu mempertanyakan kejelasan sertifikat rumahnya yang sudah ditempati lebih dari dua tahun.
Dalam aksi ini, para warga KNV juga melakukan konvoi keliling wilayah di KNV untuk mengajak dan menjemput warga lainnya yang belum ikut bergabung dengan mereka.
Mereka konvoi keliling KNV dengan motor dan dua mobil pick yang dilengkapi dengan sound system. ”Kita ingin sertifikat rumah kita yang sudah lunas ini, segera di berikan oleh PT Mutiara Masyhur Sejahtera (MMS) selaku pengembang KNV,” tandas Drajad Kordinator warga KNV Senin (25/7/2011
Proses ganti rugi dengan rumah di Kahuripan Nirwana Vilage ini banyak warga yang sangat pesismis untuk dfapat diselesaikan oleh Lapindo. Menurut mereka dari 2000 rumah yang ditempati oleh warga baru 74 rumah yang mempunyai sertifikat.. padahal warga mendapatkan ganti rugi tersebut dengan syarat menyerahkan sertifikat rumah mereka yang terendam Lapindo
Berita terakhir berkembang Lapindo menawarkan kembali untuk korban lumpur  yang masih memiliki Asset tapi belum terbayar oleh Lapindo untuk mendapatkan penggantian asset mereka dengan di perumahan KNV. Masyarakat terjebak antara tidak tergantinya asset mereka yang terendam lumpur Lapindo atau menerima tawaran rumah di KNV
Kenyataan seperti ini yang tampak jelas warga negaranya di injak injak oleh korporasi tetapi  negara tidak bertindak membantu . Warga
Kami  menunggu turun tangan presiden untuk menyelesaikan penderitaan warga Sidoarjo

Waah  …… apa masih terdengar ?

Rabu, 17 Agustus 2011

Pak Lurah Korban Lumpur Lapindo

Malang betul nasib Bpak Lurah ini, warga yang tadinya hidup Makmur dengan jumlah tanah berHektar Hektar, setelah semburan lumpur Lapindo menjadi tidak menentu nasibnya. Pasalnya Sampai lima tahun semburan lumpur Lapindo Assetnya tak tergantikan. Mungkin cara ini bisa menarik perhatian. sebab banyak camera TV yang shoot dia berorasi. tapi samapi sekarang gak jadi tenar tuch.... mungkinkah suara korban Lapindo diperkecil Volumenya atau karena faktor apa Yach ?
Prtanyaan konyol , diam.. lu'
ada yang mau komentar please kunjungi aku

Selasa, 16 Agustus 2011

Dana Talangan Lagi





Bagi Warga Korban Lumpur Lapindo yang setahun kemarin menginap di emperan DPRD Sidoarjo tentu pengalaman ini sangat membekas setahun yang LALU kami warga korban Lumpur bertahan didepan kantor DPRD Sidoarjo sampai 3 bulan bertahan (6 Agustus - 21 Oktober 2010. tujuan kami saat itu adalah menyambut penyelesaian yang ditawarkan Pemerintah melalui menkeu dengan dana Talangan

Dana Talangan tersebut mendapat sambutan yang luar biasa baik dari para stake holder, DPRD Kab Sidoarjo telah membentuk Pansus Lumpur Lapindo ini samap dua kali PANSUS DPRD Sidoarjo terbentuk, Mnteri PU tak kalah semagatnya menyatakan akan mengawal Dana Talangan tersebut Menteri Kesra juga bersedia memfasilitasi
Kami membubarkan diri setelah menerima Janji Bupati Baru Syaiful lIlah agar mempcayakan persoalan lapindo pada kepemimpinannya

kini tahun tlah berganti, Ramadhan datng lagi, lebaran datang lagi, 17 Agustus datang lagi tapi status kami masih tetap tak terdengar.
Apa yang kautunggu Boss....korban telah banyak, air mata telah kering tapi kamu tetap membisu dan menutup mata dan telinga apa harus kami Marah , tolong jangan gantung nasib kami 5000 KK lebih menunggu
samapi kapan??? Pak Presiden ...... dimana Bapak? kami menanti,, sangat menanti,,,

Mat Spet akan Menghadap Presiden Minta Penyelesaian Lapindo


Ditemui dikediamannya Tokoh korban semburan Lumpur panas produksi Lapindo Brantas Inc. yang pernah manginap di emperan kantor DPRD Kab Sidoarjo ini mengutarakan niatnya untuk mengahadap Presiden RI di Istana Merdeka dalam waktu dekat ini
Saya akan menghadap Presiden untuk menyampaikan keluhannya tentang berlarut larutnya penyelesaian Lapindo yang sampai 5 tahun lebih belum terselesaikan
Cak mat akan menyampaikan permintaan kepada Presiden RI untuk segera turun tangan dalam penyelesaian korban Lumpur Lapindo tanggungan Lapindo Brantas Inc kepada warga Korban masih lebih dari 5000 berkas belum terselesaikan belum lagi sekitas 1800 warga relokasi sertifikat kepemilikan rumah masih terkatung katung. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa janji pemilik Lapindo Brantas Inc. akan membayar 420 M di tahun ini masih belum terdengar kelanjutannya
Mungkin Bapak Presiden tidak tahu apa yang sebenarnya kami alami disini. Banyak korban yang belum terima hak mereka sampai 80 %, sebagian warga reno kenongo yang tinggal di kedungampil penerima cicilan yang sudah tahun kedua macet menjual kembali rumah mereka yang baru dimilikinya. Alasan mereka menjual kembali karena mereka menanggung hutang di toko bangunan jadi mereka malu jika tidak membayarnya. Saya mohon kepada Bapak Presiden memperhatikan kesulitan warganya
Tolong juga sampaikan ke masyarakat di Jakarta, apa boleh kami menggelar unjuk rasa selama tiga bulan berturut turut disana. Jika warga Jakarta mengijinkan kami akan berangkat

Selasa, 29 Maret 2011

Terimakasih



Obrolan Depan Kantor Dewan Sidoarjo

Terimakasih

Anda semua yang mengiluti berita tentang lapindo pasti masih sangat ingat bberapa waktu yanglau kalau ada sekitar 50 orang berdemo depan kantor DPRD sidoarjo dngan cara menginap dibawah tenda. mereka rela tidur berselimut dinginnya malam ditengah kota sSidoarjo.
Wargo korban Lumpur ini berjuang meminta hak mereka yang direndam lumpur lapindo . mereka berjuang dengan semangat yang membara dengan harapan dapat terbayarnya hak mereka yang 80 % masih di dekap oleh Lapindo
Demo Warga ini berakhir setelah tepat 70 hari aksi mereka dengan kesepakatan yang dilaksanakan oleh Bupati Terpilih Sidoarjo Bp Syaiful Illah dngan warga demonstran bahwa 1. untuk menghormati proses pelantikan Bupati warga Demonstan membubarkan diri dari Aksinya
2. Bupati terpilih segera memfasilitas dan menyelesaikan Proses ganti rugi kepada warga korban lapindo

warga Demonstran degan tertib membubarkan aksi mereka dngan menggenggam sebuah janji Pak Bupati. Terimakasih Pak Bupati telah memberi kami janji

Janji itu sudah kini sudah berlangsung berbulan bulan namun sampai kini masih sepi realisasinya. Kapan pak Bupati janjinya dipenuhi warga menunggu janji anda

kami sempat mengambil gambar Spanduk yang kalau dibaca serasa agak aneh. spanduk ini berjudal terimakasih

terimakasih Pastilah anda akan merasakan ada pemandangan yang agak aneh dari spanduk para “penginap” trotoar kantor wakil rakyat di Sidoarjo

Terasa aneh sebab ucapan terimakasih ini juga ditujukan ke kel. Bakrie yang sampai saat ini masih menunggak pembayaran 80% ganti rugi, lha wong belum dibayar sampai 4 tahun koq malah terimakasih…………iki piye toh…………

Tapi tunggu dulu, mari kita tanya langsung pada pemasang spanduk nyeleneh ini

Penanya : Cak Mat,…….. anda ini sudah 4 tahun belum dibayar koq malah pasang spanduk terima kasih ke penunggak pembayaran

Cak Mat : Spanduk ini dipasang untuk menyampaikan kegembiraan kita bahwa pembayaran ganti rugi sudah dekat dan lunas karena dana talangan sudah disetujui pemerintah

Penanya : Maksudnya apa itu?

Cak Mat : tentunya ini memerlukan kerja sama dari berbagai pihak, DPRD Sidoarjo, Bupati, Gubernur, DPR RI, dan Pemerintah Pusat dan terutama pihak Lapindo. Kalau saja para stakeholder bersungguh-sungguh menyambut dana talangan yang telah disetujui pemerintah pasti persoalan sosial lumpur sudah selesai awal tahun 2010 ini

Penanya : lalu kenapa dana talangan itu sampai sejauh ini tidak pernah ada yang membahas?

Cak Mat : kalau dari warga tuntutan dana talangan ini sudah sejak awal 2009 yang lalu, dan alhamdulillah sudah direspon baik oleh menkeu dengan surat menkeu no No S-358 / MK.02/2009, tanggal 16 Juni 2009

Penanya : tolong dijelaskan sama saya kenapa isu dana talangan ini baru santer di bicarakan sekarang bukankah surat menkeu sudah lebih setahun lalu?

Cak Mat : kalau anda desak seperti itu saya sulit menjawabnya kenapa saya khawatir nanti ada yang kurang setuju kalau saya jawab “srike” seperti itu,

tapi baiklah …. sederhananya begini saja ……… mungkin para pejabat yang berwenang waktu itu masih sangat sibuk dengan urusan-urusan yang sangat penting, anda juga tahu kalau awal tahun 2010 banyak pihak yang sibuk dengan urusan interpelasi DPR

Cak Mat : kemudian surat yang seharusnya penting itu untuk menyelesaikan problem sosial korban lumpur di Sidoarjo jadi terlewatkan, semoga anda puas dengan jawaban ini ,…
Penanya : Puas Cak......lalu apa rencana Cak Mat selanjutnya supaya terlewatnya surat yang sangat penting ini tidak terulang?

Cak Mat : tentunya kami kembali mengharapkan kesungguhan dari semua pihak untuk untuk serius menindak lanjuti isu ini kami mohon agar ego yang tinggi, kepentingan kepentingan tersembunyi atau apapun yang sifatnya mengambat dikucurkan solusi ini harus disingkirkan. Mari kita semua berbesar hati memandang persoalan yang ada didepan mata ini dengan kepala yang dingin. Kasihan kan? Orang sudah empat tahun menanggung beban sosial seperti itu

Penanya : Bagaimana kalau momentum Surat penting ini terulang terlewati seperti tahun lalu lagi, kabarnya waktunya sudah mendesak ?

Cak Mat : kami berupaya sekuat tenaga agar momentum penting ini tidak terlewati upaya melalui bantuan Pansus DPR Kab Sidoarjo kami juga menulis surat ke Gubernur Jatim, Ke ketua DPR RI, bahkan ke Presiden kita melelui email kemarin sore mudah-mudahan setelah lebaran beluau semua menindak lanjuti

Penanya : Bagimana surat ke Lapindo apa juga dilakukan?

Cak Mat : apa mereka akan menanggapi, kabarnya mereka menolak dana talangan?

Penanya : belum tentu Cak, siapa tahu mereka mendapat pemahaman baru kalau Cak Mat mau menulis surat buat mereka, dalam Spanduk ini kan ada tertulis terimakasih ke Keluarga Bakrie

Cak Mat : baiklah kalau begitu, tolong bantu kami dengan mendorong semua pihak untuk lebih concern menindak lanjuti surat menkeu ini dan jangan lupa doanya ya,…. Biar nggak kelewat lagi

Penanya : ya Cak , .......... Amien..... doaku selau untukmu semua sahabatku (dalam hati ku berharap)